efek pemberian obat
Efek samping obat secara umum dikelompokkan menjadi 2 :
1. Efek samping yang dapat diperkirakan, meliputi:
- Efek
farmakologi yang berlebihan (disebut juga efek toksik) dapat disebabkan
karena pemberian dosis relatif yang terlalu besar bagi pasien yang
bersangkutan (terutama kelompok pasien dengan resiko tinggi, seperti
bayi, usia lanjut, pasien dengan penurunan fungsi ginjal atau hati)
- Gejala
penghentian obat (withdrawal syndrome) merupakan suatu kondisi dimana
munculnya gejala penyakit semula disebabkan karena penghentian
pemberian obat. Tindakan pemberhentian penggunaan obat hendaknya
dilakukan secara bertahap.
- Efek
samping yang tidak berupa efek farmakologi utama, untuk sebagian besar
obat umumnya telah dapat diperkirakan berdasarkan penelitian-penelitian
yang telah dilakukan secara sistematik sebelum obat mulai digunakan
untuk pasien. Efek-efek ini umumnya dalam derajad ringan namun angka
kejadiannya bisa cukup tinggi. Misalnya, rasa kantuk setelah pemakaian
antihistamin; iritasi lambung pada penggunaan obat-obat kortikosteroid;
dll.
2. Efek samping yang tidak dapat diperkirakan:
- Reaksi
Alergi, terjadi sebagai akibat dari reaksi imunologi. Reaksi ini tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, seringkali sama sekali tidak tergantung
dosis dan bervariasi pengaruhnya antara satu pasien dengan yang
lainnya.Beberapa contoh bentuk efek samping dari alergi yang seringkali
terjadi antara lain:
o Demam. Umumnya dalam derajad yang tidak terlalu berat, dan akan hilang dengan sendirinya setelah penghentian obat beberapa hari.
o Ruam kulit (skin rashes), dapat berupa eritema (kulit berwarna merah), urtikaria (bengkak kemerahan), fotosensitifitasi, dll.
o Penyakit jaringan ikat, merupakan gejala lupus eritematosus sistemik, kadang-kadang melibatkan sendi.
o Gangguan
sistem darah, trombositopenia, neutropenia (atau agranulositosis),
anemia hemolitika, dan anemia aplastika. merupakan efek yang kemungkinan
akan dijumpai, meskipun angka kejadiannya mungkin relatif jarang.
o Gangguan
pernafasan. Asma akan merupakan kondisi yang sering dijumpai, terutama
karena aspirin. Pasien yang telah diketahui sensitif terhadap aspirin
kemungkinan besar juga akan sensitif terhadap analgetika atau
antiinflamasi lain.
sumber : http://kumpulan-farmasi.blogspot.com/2011/01/efek-samping-obat.html
sumber : http://kumpulan-farmasi.blogspot.com/2011/01/efek-samping-obat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar